Thursday, February 11, 2010

Uneg-uneg terpendam

Sudah lama aku ingin mengeluarkan uneg-unegku tentang masalah ini. Tentang sebuah lembaga pendidikan berlabel Kristen, berisi orang-orang dengan agama Kristen, tapi di dalamnya sungguh tidak mencerminkan kekristenan sama sekali! -Tidak, tidak...aku tidak sedang membicarakan institusi tempat aku bekerja (meskipun aku bekerja di lembaga Kristen juga). Aku sedang meluapkan kekesalanku tentang sebuah instistusi Kristen lain yang aku kenal- Penuh tipu muslihat, sangat tidak manusiawi, dan penuh dengan orang-orang yang berlagak pandai, tapi sebetulnya tidak!!

Oooh...memang sudah lama (atau bahkan belum pernah) menulis uneg-uneg sekeras ini. Tapi kali ini memang sudah di luar batas kesabaranku.

Institusi ini ya...sama sekali tidak keberatan (bahkan menyuruh) pegawainya untuk melakukan rekayasa data. Institusi ini selalu berusaha keras untuk menjalankan prinsip ekonomi (=memanfaatkan/mengeksploitasi stafnya semaksimal mungkin dan mengeluarkan cost sekecil mungkin untuk mereka). Sungguh suatu ironi untuk sebuah lembaga besar yang terkenal dan punya misi mendidik siswanya dengan Christian value! Aku hanya berpikir, kalau internal mereka melakukan hal-hal yang bertentangan dengan Christian value, so how could they teach their students about Christian value?? -Ini juga salah satu bahan evaluasi pribadi: Do I have and do Christian value in my life before I teach about it to my students?-

Tidak hanya itu, perlakuan bos di institusi Kristen ini pada stafnya juga bisa dibilang jauh dari nilai-nilai Kristen. Si bos adalah orang yang sangat senang jika bisa menemukan kesalahan stafnya dan memberikan hukuman. Kalau ada masalah yang terjadi, hal pertama yang dicari adalah: "Siapa tersangkanya??", dan bukan solusi dan bagaimana mengantisipasi masalah tersebut di kemudian hari. Kalau yang bersalah sudah ketemu, langkah selanjutnya adalah memberinya hukuman. Jadi solusinya apa? Ya hukuman itulah solusinya, sehingga si staf jera dan tidak mengulangi lagi kesalahannya! Luar biasa kan?!

Aaaarrrgh...kalau dituliskan semua, bisa habis waktuku hanya untuk mengetik semua uneg-unegku. Jadi sebaiknya aku berhenti di sini saja. Yang jelas, aku ingin sekali berhadapan muka dengan para bos di institusi ini dan mengungkapkan tulisanku ini kepada mereka. Aku tidak terlalu peduli, bagaimana respon mereka. Concernku hanya untuk siswa-siswa mereka...bagaimanakah nasib mereka jika dididik dalam institusi yang dikelola orang-orang seperti itu?


2 comments:

win said...

Hi Desi, tulisan yang cukup keras nih.. saya setuju bahwa di dalam setiap pekerjaan kita harus dituntut integritas, apa yang kita katakan harus bisa kita lakukan. Institusi dengan label Kristen harus bisa melakukan apa yang menjadi visi awal didirikannya institusi tersebut.

Tapi...
Kita juga mesti belajar obyektif. Melihat dari 2 sisi mata uang. Tidak akan ada asap tanpa ada api. Bisa jadi institusi Kristen yang kamu maksud itu terancam tutup karena kekurangan omzet... nah... daripada tutup yang lebih baik efisiensi...hehe... ini kan contoh. Atau bisa juga institusi Kristen tapi di dalamnya ada pegawai2/bos2 yang kurang mendalami visi institusi...nah... banyak alasankan?

peace...

desi said...

@ win (who are u actually? he3...):
well, aq sih ga tau dan ga mau tau apkh institusi itu sedang efisiensi/tdk. krn bagiku itu tdk bs mjd alasan u/ tdk berintegritas. efisiensi itu satu hal, dan kejujuran itu hal lain. keduanya bs berjalan bersama (idealnya kan begitu).

aq sadar, tak ada yg sempurna di dunia ini (tentu begitu jg dgn diriku), tp kalau melakukan kesalahan dgn sengaja, atau bahkan direncanakan...nah! itu masalah besar he3...

org percaya bertumbuh u/ terus makin serupa dgn Kristus, begitu jg mstinya dgn sebuah organisasi Kristen bukan?

kalau ttg org2nya, aq sih setuju 100% sama. tampaknya bos2 di dlmnya ga dpt masa orientasi visi/misi pd saat probation he3..

btw, masa sih institusi itu lg kekurangan omzet? byr sekolahnya aja mahaaal he3...

*peace* ^o^

Gbu, 'win' :)
thx 4 ur comment!