Thursday, May 8, 2008

To My Students..

Aku paling jengkel kalau sedang ngajar dan ada mahasiswa yang nyeletuk, "Miss, kapan selesai..lapar (ngantuk, capek, dll)!" Atau kalau ada mahasiswa yang datang terlambat seenaknya, di kelas ngobrol sendiri, atau baca buku di luar bahan kuliah.

Aku tahu, mayoritas mahasiswa yang kuajar adalah anak-anak dengan tingkat ekonomi menengah ke atas. Mereka adalah anak-anak yang tidak perlu pusing urusan uang, kebutuhan selalu tercukupi, dan keinginan selalu terpenuhi. Itu membuat mereka tidak ambil pusing tentang kuliah. Toh, untuk kuliah mereka tinggal minta orang tua mereka mengisi rekening di bank, dan pada waktunya akan terdebet secara otomatis. Jadi, mereka belum pernah merasakan bagaimana susahnya bekerja untuk mendapatkan uang dan menghidupi diri mereka sendiri.

Jujur, aku kadang iri dengan mereka yang bisa dengan mudah mendapatkan fasilitas ini dan itu. Mau kuliah, tinggal duduk di mobil, sopir yang mengantar. Atau, kunci mobil sudah ada di tangan dan tinggal dipakai. Mau fotocopy, bikin tugas dan sebagainya nggak masalah, karena uang tinggal minta. Yang bikin jengkel adalah ketika melihat mereka begitu meremehkan kesempatan berharga untuk bisa belajar di Universitas besar dan mahal ini. Kuliah seenaknya, belajar seenaknya...

Well, kalau ada mahasiswaku yang baca blog ini, tolong renungkan tulisanku ini. Aku nggak mau munafik, dulu pun aku pernah bersikap dan bertingkah seperti kalian. Memang sih, aku bukan dari keluarga kaya, jadi aku tidak terlalu meremehkan kuliah, tapi paling tidak aku pernah merasakan yang namanya 'males kuliah'. Aku pun pernah mengalaminya. Tapi sekarang, ketika aku sudah bekerja dan menjadi dosen, aku ingin kalian belajar sesuatu yang berharga dariku.

Ketika kalian sudah bekerja, sebanyak apapun gaji kalian, kalian akan sangat berhati-hati dalam menggunakan uang. Kalian akan tahu betapa satu sen rupiah pun baru bisa kalian peroleh dari kerja keras. Kalian akan mulai menghitung setiap pengeluaran kalian, dan kalian baru menghargai berbagai kesempatan atau segala sesuatu yang kalian peroleh dengan uang hasil kerja keras kalian itu. Sekarang kalian bisa dengan santai makan tanpa berpikir, ke mall dan belanja tanpa merasa khawatir kehabisan uang, karena uang itu tinggal kalian minta dan dapatkan. Tapi, ketika kalian harus banting tulang untuk menghasilkan uang, kalian mungkin akan menjadi orang yang paling berhati-hati dalam mengeluarkan uang. Sekarang ini, tolong mulailah belajar menggunakan kesempatan yang diberikan kepada kalian dengan baik. Sekaya apapun orangtua kalian, uang untuk biaya kuliah kalian itu mereka dapatkan dengan cucuran keringat dan air mata. Di Indonesia, bahkan dunia ini, tidak semua anak memperoleh kesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi. Banyak anak yang berharap dalam keputusasaan, banyak anak yang rela menukarkan apapun untuk bisa sekolah. Dan kalian mendapatkan itu dengan mudah. Hargai itu!

Yang kedua, hargai dosenmu yang berdiri di depan untuk mengajar kalian. Mereka belajar, berusaha mempersiapkan diri untuk mengajar dan mendidik kalian. Mereka berusaha memikirkan yang terbaik untuk kalian. Bahkan dosen yang kalian pikir killer sekalipun, selalu punya maksud baik untuk kalian. Mendidik kalian untuk menjadi pribadi yang lebih baik, mengajar kalian untuk lebih tahu. Mereka berdiri dan bicara di depan kelas bukan untuk orang-orang yang ribut sendiri, baca buku, dsb. Hargai usaha mereka. Bayangkan kalau kalian berdiri di depan umum dan berbicara, lalu audience kalian cekikikan, bicara sendiri, tidur, atau minta acara diakhiri??

Please guys, learn to respect others, learn to be grateful for everything that you have..learn to appreciate your life...


7 comments:

Anonymous said...

*h2c:harap-harap cemas* semoga ada yang membaca curahan hati ibu dosen yang paling dalam ini...
Juz saran aja, supaya ga tambah stres... ada baiknya cuek kali ya. Jadi kamu betul-betul mengajar mereka yang memang mau ngedengerin kamu. Buat mereka yang juz ada di kelas tapi ga dengerin kamu, biarkan aja mereka, suatu saat (atau mungkin waktu UTS/UAS) mereka kena batunya. Pokoknya ga ribut aja, ga mau dengerin ya wes tapi jgn ribut.
Juz saran aja sihhh.... hehehehe. Thats why I dont want to be a teacher, hehehehehe!

Danie Cung Cung said...

Salah satu mahasiswa membaca looo.. :))

meski aku ndak diajar mbe miss.. tapi aku pasti akan menghargai orang2 yang ngajar..

bayar kuliah mahal lo.. :)

dy_nita said...

@ jc: yah, kadang emang aku cuek kok jess. tp, at least aku selalu coba untuk ngasih tau mereka dulu. salah mereka apa, mereka harus gimana. setelah itu, mereka mau gimana, itu pertanggungjawaban mereka sama Tuhan. pokoknya aku udah melakukan tanggungjawabku: mendidik. gimana nantinya, mereka berubah ato ndak, ya itu Tuhan yang atur.

@ danie: ini danie 2007 ya? hehe..bersyukur sekali masih ada mhsw yang sadar kayak kamu. kalo ada kesempatan,share juga ke temen2 yang lain ya..Gbu

Reny.. said...

mizz desi..aku selalu setia mendengarkan kuliahmu lho, mizz..hehe..

yah, orang2 kan punya motivasi yg beda2 buat kuliha, mizz. ada yg emang buat belajar. ada yg buat ngumpul2 sama temen. ada yg mau cari jodo. de el el.

jadi..kayaknya perlu tambah extraaa sabaarr deh, mizz. hehe..^^

(francine)

Anonymous said...

miss, aku setuju sama postingannya..

tapi yang aku heran,, kenapa pas kita sidang, presentasi kita ga didengerin??
aku sampe ngerasa kalo miss desi bales dendam sama mahasiswanya..
huhuhu..

Anonymous said...

hmm, dah telat sih, tapi karena aku masi mahasiswamu, ikutan nimbrung ah..ehehe..

anyway, emang masalahnya di kesadaran kali, miss.. aku tahu betapa orangtuaku jungkir balik buat bayar kuliahku, kalo perlu jual apa aja de.. so i do my best..

mungkin juga karna faktor usiamu, miss.. hehe.. coba aja ama bu prida, bu yuli ato pak ronny.. pasti masi mikir2 mau gitu.. hehe..

semangat miss.. i know you're a good lecturer.. God bless you always.. ^^

Anonymous said...

huahahaha....curahan hati seorang dosen :)

Cheer up yang semangat Des, each person has their own way of thinking dan gak semua mahasiswa kan seperti yang kamu tulis to :), jadi dosen emang perlu "tebal hati" in the meaning gak sensi ke semua hal tapi tetap care ama mahasiswa.

kalo seperti kata JC cuekin aja, trus apa gunanya diajar ama dosen? Napa gak pake komputer aja yang ngajar? toh sama aja mahasiswa yang serius akan mendapatkan ilmu, trus yang gak serius ya cuek2 aja toh :). cuman kan tujuan lu jadi dosen bukan itu :)