Kemarin sempat ngobrol tentang AFTA (Asean Free Trade Area) sama Anton. Negara-negara Asia Tenggara ini kan rencananya tahun 2010 masuk era perdagangan bebas. Ekspor-impor tanpa bea cukai lagi (enak dong, barang impor makin murah!), makin bebasnya PMA masuk plus tenaga-tenaga kerja asingnya. Hm, ngobrol sana-sini...tiba-tiba teringat judul tulisan Tanri Abeng di Campus Asia Magazine edisi Desember lalu. Judulnya, "Are we really ready for AFTA?"
Well, pertanyaan yang cukup menohok kan? Dan tentunya cukup mengkhawatirkan, mengingat kondisi Indoenesia ini masih carut marut di mana-mana (meskipun Wapres Jusuf Kalla yang 'tercinta' itu selalu mengatakan kalau ekonomi negara ini sedang maju, berkembang, bagus, blablabla...). Tapi jujur saja, apa Indonesia sudah siap memasuki AFTA? Apa kita bisa bersaing dengan negara-negara Asia Tenggara yang lain. Oke, barang impor jadi murah, dan kita makin cinta barang impor. Tapi masalahnya, bagaimana dengan ekspor kita? Indonesia selama ini lebih banyak jadi importir ketimbang eksportir! Bagaimana jadinya kalau kita terus-menerus beli tanpa bisa jual? Itu baru dari sektor industri dan perdagangan. Bagaimana dengan pendidikan? Pariwisata? Wah, jadi sedikit pesimis deh...
Lama ngobrol tentang itu, tiba-tiba terpikir pertanyaan baru olehku. Apa caleg-caleg dan capres-capres yang seabreg itu sadar tentang ini ya? Jangan-jangan mereka malah nggak sadar (atau nggak tahu?) kalau tahun depan kita sudah masuk AFTA? Jangan-jangan goal akhir mereka hanyalah duduk di kursi jabatan, bangga, kipas-kipas dan leha-leha? Jangan-jangan....yah, memang begitulah!
Done Giving A
6 years ago