Wednesday, February 23, 2011

Today: Happy 5th Anniversary

It's hard for me to say the things
I want to say sometimes
There's no one here but you and me
And that broken old street light

Lock the doors
We'll leave the world outside
All I've got to give to you
Are these five words when I

Thank you for loving me
For being my eyes when I couldn't see for
Parting my lips when I couldn't breathe
Thank you for loving me
Thank you for loving me

I never knew I had a dream
Until that dream was you
When I look into your eyes
The sky's a different blue

Cross my heart
I wear no disguise
If I tried, you'd make believe
That you believed my lies

Thank you for loving me
For being my eyes when I couldn't see
For parting my lips when I couldn't breathe
Thank you for loving me

You pick me up when I fall down
You ring the bell before they count me out
If I was drowning you would part the sea
And risk your own life to rescue me, yeah

Lock the doors
Leave the world outside
All I've got to give to you
Are these five words when I

Thank you for loving me
For being my eyes oh, when I couldn't see
You parted my lips when I couldn't breathe
Thank you for loving me

When I couldn't fly
Oh, you gave me wings
You parted my lips when I couldn't breathe
Thank you for loving me

Thank you for loving me
Thank you for loving me
Oh for loving me

- Bon Jovi-

No more words to say..
I just copy the lyric of your favourite song..
I love you honey..
Thank God, and thank you...

Feb 23rd 2011


Tuesday, February 22, 2011

Syukurilah Kelemahanmu

Sudah dua hari radang tenggorokan kembali menyerangku. Aku lupa apa penyebabnya. Tapi yang jelas, dari dulu tenggorokanku memang sensitif sekali (baca cerita sebelumnya). Boleh dibilang aku bukan tipe orang yang sakit-sakitan. Paling ya migren kalau lagi banyak pikiran. Selebihnya, thank God aku cukup sehat. Tapi, kalau sudah disambangi radang tenggorokan, rasanya menderita sekali. Tiap lima menit sekali aku harus minum supaya tenggorokan nggak kering. Tiap mengeluarkan dahak, gumpalan darah selalu ikut muncul. Belum lagi rasa gatal yang menyerang tenggorokan di malam hari. Dijamin,  nggak bakal nyenyak.

Kalau saja aku bukan dosen dan nggak pelayanan singer di gereja, radang tenggorokan ini nggak akan jadi hal besar. Masalahnya, dengan dua aktivitas tadi (ngajar dan nyanyi), tenggorokan dan pita suara adalah modal utama. Nah, kalau penyakit kambuhanku justru di situ, berabe juga kan?

Yah, thank God lewat hal simpel seperti ini ternyata Tuhan bermaksud mengajarku. Dulu aku sempat bertanya-tanya, kenapa kelemahan terbesarku justru di bidang utama kehidupanku (pekerjaan dan pelayanan)? Kenapa -kalaupun misalnya aku harus punya sakit- yah...setidaknya sakit yang nggak mengganggu pekerjaan dan pelayananku (btw, emang ada sakit yang nggak ngganggu ya? hehehe...). Yah, pokoknya begitulah pikiranku dulu. Tapi, waktu aku merenungkan lagi (sambil uhuk-uhuk), aku jadi sadar. Justru karena aku punya kelemahan dalam bagian penting kehidupanku, aku harus lebih bersandar pada Tuhan. Justru karena aku sering radang tenggorokan, aku lebih berserah saat harus mengajar atau menyanyi. Aku lebih sadar, kalau aku bisa bersuara dengan baik, itu bukan karena kemampuanku, tapi semata-mata Tuhan yang memampukan.

Setiap manusia punya kelemahan,
agar ia sadar dan tunduk pada kedaulatan Penciptanya.

"Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu,
sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna"
- 2 Kor 12:9 -