Wednesday, April 30, 2008

Libur tlah tiba

Besok libuuur!!! Senangnya...

Jumat masuuuk!! Hehehe...harpitnas alias hari kecepit nasional! Tapi nggak apa-apa...coz:

Sabtu libuuuur lagiiii hehehehe....

Jadi, setelah lama bersumpek-sumpek ria dengan bertumpuk-tumpuk pekerjaan (hiperbol nggak sih??!), Nita merencanakan beberapa kegiatan cuci otak alias refreshing!! *Karena liburan tidak datang setiap saat heheheee*

Kegiatan-kegiatan itu adalah:
  • Ke Pasar Atum!! Waaaa....sudah lamaaaa tidak mengintip toko-toko di sana. Nita mau cari baju, mau cari makanan (hussh!! bukannya makan untuk Tuhan, Nita???). Yep, Nita akan membawa Anton tercinta untuk membantu mengerem nafsu belanja dan nafsu makan ^^ Cara paling simpel: tidak bawa uang banyak-banyak!! Cari barang yang diperlukan saja!
  • Berenang!! Sssttt...Nita tidak bisa renang! Tapi, akhir-akhir ini pengen banget nyemplung ke air. Mungkin karena otak sudah terlalu panas kali ya?? Jadi harus disegarkan dengan air kolam hahaha..!!
  • Ke TP maybe, cari hem buat Anton ^^
  • Ke toko buku, pengennya ke Momentum dan Toga Mas, ato Uranus. Nyari buku rohani&buku komunikasi.
  • Nonton dvd pinjaman dari ILC ^^
  • Dateng ke kawinan temen
  • Koreksi (ini mah bukan cuci otak!!)
  • apalagi yaaah??? any idea??

Yah, semoga liburan kali ini membawa kesegaran baru untukku ^^

Makan untuk Tuhan

Sejak Februari 2007 lalu, aku ikut kuliah di STRIS (Sekolah Theologi Reformed Injili Surabaya). Jangan bayangkan Nita sekolah Alkitab dan mau jadi pendeta. Bukan! Ini sekolah Theologi untuk orang awam. Jadi, siapapun (tidak mengenal batas usia, pekerjaan, asal gereja, dll), asal rindu untuk belajar lebih dalam tentang Firman Tuhan, silakan bergabung di sini. Sekolah ini tidak menjanjikan gelar apa-apa, tapi murid-muridnya pasti dapat berkat rohani yang jauh lebih berharga ketimbang gelar akademik! (ciee...promosi nih)

Sekarang ini aku masuk semester tiga ^^ Karena kesibukan dan lainnya (halah!), tiap semester aku cuman ambil satu mata kuliah hehe...Nggak apa-apa, biar sedikit, tapi lama-lama akan jadi bukit (halah lagi!)...

Nah, semester ini aku ambil mata kuliah Etika Kristen. Etika Kristen lebih banyak membahas masalah-masalah dilematis yang pasti banyak kita temui selama kita hidup. Awalnya, waktu mau ambil kuliah ini, aku berharap akan mendapatkan rumus-rumus pasti, primbon lengkap tentang mana yang boleh dan mana yang nggak boleh. Ternyata sampai menjelang akhir semester (tinggal tiga pertemuan lagi), tidak ada yang namanya rumus pasti dan primbon lengkap.

Sepanjang waktu kuliah yang lalu, sering ada diskusi dan perdebatan tentang contoh-contoh kasus yang diberikan. Pertanyaan kami (mahasiswa) selalu tentang: boleh atau nggak boleh? salah atau nggak? Tapi dosen (Pak Andi&Pak Gito) selalu mengarahkan pada: bagaimana proses pengambilan keputusan itu?

Dulu di awal pertemuan, Pak Gito menjelaskan bahwa Etika Kristen bukan etika situasi (tergantung ini dan itu). Tapi Etika Kristen adalah etika pergumulan. Awalnya aku bingung. Baru akhir-akhir ini aku mulai mengerti...apa maksudnya etika pergumulan. Menurut Pak Andi, Etika Kristen bicara tentang bagaimana kita memandang suatu masalah di dalam terang Firman Tuhan. Untuk bisa mengambil suatu keputusan, kita harus bergumul dengan Tuhan. Tentunya hubungan kita dengan Tuhan menentukan bagaimana proses pergumulan kita. Makin dekat kita dengan Tuhan, makin kita diarahkan Roh Kudus untuk semakin mendekati garis kehendak Tuhan (lama-lama bisa segaris). Intinya, apapun yang kita putuskan dan lakukan itu hanya untuk satu hal: GLORIFY THE LORD!

Ada banyak momen dalam beberapa bulan terakhir, ketika aku dihadapkan pada kondisi pengambilan keputusan. Dan, jujur saja, sejak ambil kelas Etika Kristen ini, aku butuh waktu lebih lama untuk memutuskan sesuatu. Termasuk dalam hal makan ^^



Kok?? Ya, Nita kan cukup terkenal karena kegembulannya. Pengennya makan enak terus, bahkan ketika sudah kenyang! Nah, minggu lalu aku sangat tertegur dengan sebuah ayat dari Roma 14:6b

Dan siapa makan, ia melakukannya untuk Tuhan, sebab ia mengucap syukur kepada Allah.

Makanpun kita lakukan untuk Allah, bukan untuk perut. Bukan untuk memuaskan keinginan. Kita makan supaya ada energi untuk beraktivitas, untuk hidup, dan melalui hidup kita, kita memuliakan Tuhan. Jadi, makan bukan untuk senang-senang...hiks...agak berat memang (hehe...)..Sekarang, tiap mau beli makanan, aku selalu berpikir, ini untuk hidupku, atau untuk perutku??

Fuuuh....memang, semakin banyak belajar, semakin banyak pergumulan...dan hidup jadi terasa semakin kompleks...Hahaha...manusia memang maunya yang gampang-gampang!

Tapi aku sama sekali nggak menyesal, karena lewat proses yang kompleks inilah aku sedang dibentuk oleh Penciptaku ^^

Selamat bergumul!

Tuesday, April 29, 2008

Tuhan vs Uang


Akhir bulan atau awal bulan selalu dinantikan para pekerja di seluruh dunia. Termasuk diriku dooong hehehe...

Di kantorku, hari gajian selalu ditandai dengan pembagian amplop coklat yang...*taraaaa* di dalamnya berisi slip gaji. Jadi, mata teman-temen kantorku (sekali lagi, termasuk diriku) selalu berbinar-binar tiap memandang amplop coklat tergeletak di meja.

Bulan ini, PUJI TUHAN, angka di slip gajiku agak beda dari biasanya. Ada tambahan rapel dari bulan lalu. Dan itu berarti gajiku mengalami peningkatan. Tentu hatiku sangat senang hehehe... (dasar manusia!)

Nah, seperti biasa, habis terima gaji....Nita melakukan ritual: mengalokasikan anggaran untuk bulan depan. Dan, seperti biasa juga...ritual ini selalu diakhiri dengan hembusan nafas panjang. Kalian yang sudah kerja, pasti bisa menebak kenapa. Ya! Karena rasanya pengeluaran selalu banyaaaaak...Rasa sukacita karena gajian mulai terkikis karena pada kertas hitungan selalu terlihat tanda - (pengurangan). Hehehe..but, that's life!

Yang aku mau sharing-kan di sini, adalah masalah perpuluhan. Kalau gaji kita makin besar, automatically perpuluhan kita juga makin banyak kan? Harusnya, itu nggak jadi masalah. Toh, gaji naik....Tapi yang namanya manusia, selalu punya kecenderungan cinta uang hiks.. Waktu melihat nominal yang besar untuk alokasi perpuluhan...rasanya emaaaan banget! Selalu ingin bikin excuse, "Tuhan, bulan ini keperluanku juga banyak. Kurangi sedikit, nggak apa-apa ya Tuhan..." Yah, pokoknya rengekan-rengekan semacam itu.

Fuuuh...thank God! Setelah bergumul cukup keras...Minggu kemarin pas kebaktian, aku dikuatkan untuk memberikan perpuluhan tepat pada porsinya, tepat pada waktunya (soalnya sempet berencana nunda minggu depannya lagi). Aku berusaha tidak mengingat lagi besar jumlahnya, pokoknya masukkan amplop...daaan masukkan kantong persembahan! Wuaaah...lega banget waktu amplop itu sudah tercemplungkan ke dalam kantong. Rasanya berhasil mengalahkan sesuatu yang besar banget: cinta uang!

Wuh, kenapa ya kita selalu merasa eman sama uang ya? Bahkan waktu harus dihadapkan antara uang dan Tuhan. Padahal, yang ngasih uang itu kan juga Tuhan. Dan Tuhan cuman minta sepersepuluh. Itupun bukan untuk 'ngasih' Tuhan, tapi sebagai rasa syukur kita padaNya. Tapi betapa seringnya kita jadi sangat pelit pada Tuhan, perhitungan sama Tuhan. Coba bayangkan kalau Tuhan yang perhitungan sama kita...bisa dipastikan kita nggak bisa hidup!!

Pernah menggumulkan hal yang sama? Wanna share?


Tuesday, April 22, 2008

Hujan, Tuhan, dan Bersyukur


Kemarin sore Surabaya diguyur hujan..cukup lama. Yah mungkin efek global warming yang bikin cuaca nggak menentu. Di tengah musim kemarau yang udah jalan beberapa minggu dengan panas yang terik, eh...tiba-tiba mendung menggantung, awan gelap menggulung (ciee..sok puitis..)

Keluar dari Petra, hujan masih rintik-rintik...Tapi masuk kawasan Kutisari, titik-titik hujan makin besar...daaaan jadilah hujan deras! Anton menepi, mau pake jas hujan. Tiba-tiba aku jadi bete. Seharian itu memang aku lagi sakit migraen, pingin cepet-cepet pulang dan istirahat. Tapi kok sekarang malah hujan....Apalagi aku paling anti disuruh pake jas hujan. Udah repot, sumpek juga. "Hujan ini mengganggu," gitu sungutku.

Eeh, ternyata mendekati Nginden hujannya berhenti. Waaah senangnya! Trus kami mampir makan di Bratang, dan mampir rumah Anton karena dia mau ganti jaketnya yang basah kena hujan tadi. Moodku sudah kembali ceria. Dari rumah Anton, kami menuju rumahku...Lewat Pucang...daaaan...hujan kembali menyapa...breeeessss!!!!

Hujan lagi deh..berhenti lagi, pake jas hujan lagi....Moodku bener-bener abis...Kepala udah sakiiit banget...dingiiin juga udaranya....

Singkat kata, aku sampe di rumah dengan selamat. Sambil mandi merenung:


  1. Kok aku jadi bete gara-gara hujan? Kalau hujan kuanggap menyebalkan, berarti aku menyalahkan siapa? Siapa yang menciptakan hujan? Wah, aku jadi ngeri kalo bayangin diriku menyalahkan Tuhan!! Memangnya siapa aku ini, yang sok mau ngatur cuaca: kalo aku capek dan sakit, cuaca harus cerah; kalo aku di rumah dan ngantuk, cuaca harus mendung. Ih, siape elo Nita??

  2. Aku kok sama sekali nggak bersyukur ya? Padahal pas hujan, naik motor, bukan jalan kaki..walopun masih keciprat-ciprat air, tapi kan masih pake jas hujan. Pokoknya masih amanlah. Udah gitu, aku juga dibonceng, bukan aku yang harus melototin jalan dan nyetir di saat jalanan licin.

Yah, dari hal simpel seperti hujan, aku belajar tentang kedaulatan Tuhan dan bersyukur dalam segala situasi. Thank God...


* ayo kerja lagi!!! hehehe...

Thursday, April 17, 2008

Obat Mujarab

Hal paling menyiksa kalo lagi batuk adalah ga bisa tidur semaleman gara-gara 'uhuk uhuk' melulu. Tenggorokan gatel menyiksa, dada sakit gara-gara kontraksi terus...dan buntutnya sengsara pas udah pagi coz tidur nggak nyenyak. Udah gitu orang sekamar ikut nggak bisa tidur gara-gara berisik hehehe..

Nah, untuk mengatasinya (maksudnya, mencegahku ber'uhuk-uhuk' semaleman), mamaku punya obat aneh tapi lumayan mujarab lho! Mau tau apa obatnya? Satu sendok teh: minyak kayu putih + sedikit garam!

Yaiks!!! Hehehe...aku bisa menebak gimana reaksi kalian! Aku juga spontan menolak mentah-mentah kok waktu disodori ramuan itu sama mama. Tapi kata mama itu memang obat mujarabku sejak kecil. Dan hasilnya?? Tiga malam ini aku bisa tidur lebih tenang :) nggak 'uhuk-uhuk' lagi...Malah, kemarin malam, nggak pake disuruh, aku udah siap dengan ramuan mujarabku dan kuminum dengan sukarela sebelum tidur hehehe...

So, wanna try it?

Wednesday, April 16, 2008

Tunduk

Sejak minggu pertama tahun 2008, khotbah Minggu di gereja mengupas eksposisi I Petrus, urut ayat demi ayat. Sejak awal, bapak gembala udah memberikan ancer-ancer kalau tema surat I Petrus ini adalah penderitaan. Hehe...tema yang sangat tidak populer. Tapi begitulah Alkitab, kalau dibandingkan dengan dunia memang kalah populer.



Nah, menginjak ke bagian I Pet 2...mulailah pergumulan pribadi muncul. Dari I Pet 2-3 temanya adalah: KETUNDUKAN. Seorang percaya harus tunduk. Tunduk pada siapa? Ini dia yang susah! Mesti tunduk pada pemerintah, atasan, dan suami.



Poin pertama, tunduk bukanlah hal yang mudah buat setiap orang kan? Pada dasarnya manusia pasti lebih senang untuk jadi tuan atas dirinya sendiri. "I'm free to do whatever I want to do!" Itu adalah slogan fave semua orang. Aturan dan batasan dianggap mengganggu hak asasi manusia.



Poin kedua, tunduk pada otoritas yang baik adalah hal yang mudah. Tapi bagaimana kalau otoritas yang kepadanya kita harus tunduk adalah orang yang kejam, jahat, salah, dan menjengkelkan? Sayang sekali...Alkitab tetap bilang: Tunduk! (baca: I Pet 2:18 & I Pet 3:1).

Nah lho! Bagaimana mungkin kita tunduk pada orang yang jahat? Maunya kan berontak aja? Itulah dunia, cenderung membalas baik dengan baik, jahat dengan jahat. Etika pasif.



Alkitab kembali mengajarkan prinsip yang tidak populer bagi dunia. Tunduk pada otoritas yang sudah ditempatkan Allah di atas kita: lembaga pemerintahan, lembaga keluarga.



Why??



  1. Kita percaya segala sesuatu sudah ditetapkan Allah, dan itu yang terbaik buat kita. Siapapun yang ada di atas kita (jahat atau baik), ada dalam kendali Allah.

  2. Ketundukan kita pada mereka (otoritas di dunia), didasari oleh ketundukan kita kepada Allah (otoritas tertinggi). baca: Kol 3:23

  3. Kalau kita menampakkan hormat dan tindakan baik pada otoritas yang jahat, kita bisa menjadi saksi Allah. Kita harus tampil beda dengan dunia kan? Dengan begitu nama Allah dipermuliakan.

  4. Kalau sudah gituuu...kesempatan untuk memenangkan jiwa dan PI jadi terbuka :)

Well..well..memang bukan hal yang mudah untuk dipraktekkan. Aku juga masih terus bergumul untuk mengaplikasikannya. Apalagi di negara Indonesia yang pemerintahnya kayak gini T.T


Tapi, bagaimanapun FT harus dilakukan ...yak??!! Tuhan Yesus sudah jadi teladan buat kita (baca I Pet 2:21) Semangat!!


sstt...khusus perjuangan untuk taat sama pasangan pria akan jadi sharing di lain kesempatan :p

Monday, April 14, 2008

Batuk!

Penyakit yang satu itu selalu jadi momok buatku. Sejak kecil aku sudah akrab dengan penyakit itu. Masalahnya, kalau batuk sudah menghinggapiku, efeknya pasti nggak biasa-biasa. Ini beberapa kasus yang membuntuti sakit batukku:
Waktu kelas 2 SD, aku batuk parah. Saking semangatnya aku batuk, sampai-sampai pembuluh darah di mataku pecah! Aku masih ingat, ada bercak merah di kornea mataku waktu itu. Kata dokter, kalo bercak itu sampai ke area pupil, aku akan buta sebelah. Thank God! Bercak itu akhirnya berangsur-angsur hilang.
SMA (lupa kelas berapa), suaraku hilang seminggu lebih, sampai nggak bisa ikut latihan Paduan Suara
Kuliah, selesai Internship I, karena sering berada di lingkungan yang penuh asap rokok (wartawan gitu lho!), aku batuk tiada henti selama lebih dari 3 bulan.
Februari 2007, aku kena tonsil faringitis. Parah sekali, terkapar 5 hari di tempat tidur dan tiap kali batuk mengeluarkan riak berupa gumpalan darah (sori).
Kamis, 10 April 2008. Minggu lalu!!! Aku hanya makan beberapa crispy crackers yang berakhir dengaaaan........radang tenggorokan. Lagi!!
Fuuuh..dengan kondisi tenggorokan yang lemah kayak gitu aku memang harus menyatakan HARAM untuk semua jenis snack, makanan dengan gula tidak murni, gorengan dengan minyak jelek...Ya ampun..

uhuk...



So, never offer them to me!

Thursday, April 10, 2008

Ikut Lega :)

Duh susahnya mau update...nggak sempet terus hiks...Akhir-akhir ini puyeng bagi nama dosen pembimbing untuk anak-anak magang, trus arrange jadwal pengawas ujian + kumpulin soal dari dosen-dosen. Maklum, menjelang UTS...waaa...Hayo, apakah kalian (mahasiswaku, Red.) udah siap UTS??? Hehehe..

Nah, akhirnya hari ini aku mau memaksa menyempatkan diri untuk blogging lagi :) Dasar dosen nakal :p

Hmm, kali ini aku mau cerita tentang rasa seneng dan bangga..karena...3 dari anak-anak yang sidang kolokium udah lulus, dengan nilai yang memuaskan! Thank God! Memang sih, ada yang belum lulus, but it's ok! Aku lega karena anak itu menerima kegagalannya dengan lapang dada. Masih ada kesempatan buat dia, dan aku tetep support dia.

Yang jelas, hari itu (Senin&Selasa), aku ikut merasa tegang, dan nggak sabar untuk tahu hasil sidang mereka. Waaah..bener-bener lega yang tak terkira waktu mereka keluar dengan muka berseri-seri.

Senangnya...bener-bener Thank God untuk keberhasilan mereka. God always knows the best for us, rite?

Come on friends, go ahead! Fight for the next level! God with you...

* sayang nggak sempet foto-foto hehehe :p

Friday, April 4, 2008

Ikut tegang

Pagi ini, sebelum masuk ruang kerjaku, seorang mahasiswaku mendatangiku. Dia 'melaporkan' jadwal sidang kolokiumnya*. Anak ini adalah mahasiswa semester 7, dan selama ini memang sering diskusi denganku tentang topik kolokiumnya. Ketika dia memberitahu jadwalnya, dengan antusias aku melangkah ke papan pengumuman untuk melihat langsung jadwal yang tertempel. Selain dia, ada tiga anak lagi yang sering diskusi denganku. Aku memperhatikan jadwal mereka satu per satu. Tiga dijadwalkan hari Senin, satu lagi hari Rabu...

Hm...ada perasaan deg-deg'an...Hehehe...padahal bukan aku yang akan disidang. Tapi ya aku ikut tegang karena aku tahu perjuangan anak-anak ini, dan aku tahu ada beberapa kelemahan pada kolokium mereka. Yah, namanya juga masih kolokium, pasti masih ada lubang di sana-sini. Salah satu hal yang bikin mahasiswa kolokium grogi adalah siapa yang akan jadi dosen penguji mereka. Jujur, aku pun penasaran, siapa yang akan menguji mereka. Sejak beberapa waktu lalu aku berharap mereka diuji dosen-dosen yang memang menguasai betul topik mereka. Jadi, mereka tidak hanya dibantai, tapi juga diberi masukan yang memang berarti untuk penelitian mereka.

Nah, tadi waktu aku sempat ngobrol dengan rekan dosen tentang jadwal rapat, ternyata rekanku itu menunjukkan jadwal sidang kolokium. Beda dengan yang ditempel di papan pengumuman yang hanya mencantumkan waktu dan tempat, di jadwal rekanku ini ada nama-nama dosen penguji! Aku sempat melirik nama-nama yang akan menguji 'anak-anakku'. Tentunya aku tidak bermaksud untuk membocorkan pada mereka. Tapi, ada rasa kecewa juga, karena nama-nama itu kurang sesuai harapanku. Mereka akan diuji oleh dosen-dosen yang hanya kuat pada teori, tapi kurang pada aplikasi dan metode. Aku khawatir anak-anakku hanya akan dibedah dari segi teori dan aturan-aturan penelitian, bukan pada content.

Fiuuuh...tapi jadwal sudah dibuat, dan tidak mungkin diubah. Yang bisa kulakukan sekarang adalah mendoakan mereka. Tuhan tahu yang terbaik buat mereka, dan kuasa Tuhan jauh lebih besar dari siapapun, termasuk dosen penguji (sudah mengalami sendiri hehe ^_^)

Pray for Ananta, Christian, Eco, and Ika...Hope all the best for them..I send these verses for them:

The LORD is my shepherd; I shall not want.
He maketh me to lie down in green pastures:
he leadeth me beside the still waters.

He restoreth my soul:
he leadeth me in the paths of righteousness for his name’s sake.

Yea, though I walk through the valley of the shadow of death,
I will fear no evil: for thou art with me;
thy rod and thy staff they comfort me.

Thou preparest a table before me in the presence of mine enemies:
thou anointest my head with oil; my cup runneth over.

Surely goodness and mercy shall follow me all the days of my life:
and I will dwell in the house of the LORD for ever.

- Psalm 23 -

* Kolokium = proposal skripsi

Thursday, April 3, 2008

Teler





Tadi malam bener-bener menyiksa. Kepala pusing, dada sesak&nyeri, punggung sakit. Nah..sakit apa pula itu? Gagal sudah rencana lembur ngedit. Udah gitu malam terasa panjang gara-gara mimpi campur aduk. Bangun pagi juga masih krasa nggak enak semua. Akibatnya pagi ini harus ngebut untuk nebus lemburan kemarin!!!

* gitu ya masih sempet-sempetnya nulis blog ckckck...

Wednesday, April 2, 2008

Belajar sabar

Biasanya begini:

(Nita lihat jam, sudah 15 menit terlambat dari janji)
(Nita ambil HP)

Nita: Di mana?! (nada tinggi)
Anton: Iya, tunggu..masih di jalan..
Nita: *jegrek* *tut..tut..tut..*

Kemarin begini:

(Nita lihat jam, sudah 30 menit terlambat dari janji)
(Nita ambil HP)

Nita: Sudah di mana? (nada biasa)
Anton: Masih di jalan...
Nita: Ya udah, aku kluar sekarang ya. Aku tunggu di luar..
Anton: Iya..
*tut..tut..tut..*

Hasilnya?
Nita lega karena tidak marah-marah
Anton heran dan bersyukur karena tidak diomeli

Apa yang membuat bisa berubah?
1. Bergaul dengan mahasiswa. Nita belajar untuk bersikap lebih dewasa dalam menghadapi masalah. Nggak langsung emosional. Kalau berhadapan dengan mahasiswa Nita mikir, "Oke, aku harus lebih dewasa dari mereka, harus lebih tenang."
2. Blogger! Kalo telat dijemput..ya blogging ^__^

Tuesday, April 1, 2008

Grand launching

Fiuuh...akhirnya berhasil juga menambahkan 'keindahan-keindahan' pada blogku ini. Seminggu yang lalu launch blog ini, tapi layout-nya masih minimalis. Udah diedit-edit pakai 'add a new element', tetep aja nggak bergeming. Thanks a lot to Joanne yang akhirnya memberiku mozilla, karena ternyata segala ke-error-an disebabkan oleh Internet Explorer. Sekarang dengan bangga saya mau grand launching blog yang sudah lebih indah dan beradab ini. Semoga otak saya bekerja terus dengan normal supaya update content-nya juga lancar. Amiiin....

Aku dan mahasiswaku

Nggak terasa, tanggal 1 April ini genap lima bulan diriku bekerja di Universitas Kristen Petra ini...*plok..plok..plok..*

Suka duka? Wah, banyak sekali dong! Tapi kali ini Nita mau fokus share tentang interaksiku dengan mahasiswa-mahasiswiku. Berinteraksi dengan mereka itu gampang-gampang susah, malah lebih banyak susahnya. Belajar dari pengalaman lima bulan ini, inilah kesulitan-kesulitan yang kutemui:
  • Dosen muda
Aku mengajar angkatan 2006 dan 2007, yang notabene hanya selisih 5-6 tahun di
bawahku. Sulit untuk memposisikan diri sebagai dosen yang harus dihormati, tapi juga nggak dianggep sok-sok'an. Akhir-akhir ini aku merasa hubunganku dengan mereka sudah lumayan akrab. Aku nggak mau membuat benteng yang terlalu tebal dan tinggi di antara kami. Tapi, aku ingat dengan jelas nasihat Miss Yola: "Jangan biarkan mereka ngelunjak, mereka harus panggil dengan sebutan 'Bu' atau 'Miss'. Jangan mau dijambal!" Ya, itu juga aku berlakukan pada mereka. Nggak apa, aku rela jadi terdengar dan terlihat lebih tua dengan panggilan 'Bu' T__T

  • Tegas vs Dekat
Ya, ini sebenernya hampir mirip sama pergumulan sebelumnya. Tapi aku rasa, ini lebih
hampir dialami semua dosen. Aku setiap hari bergumul untuk jadi seorang dosen yang tegas dan konsisten pada peraturan, sekalipun pada anak-anak yang cukup dekat denganku. Kalau aku buat peraturan: 'dilarang masuk setelah jam 8', ya aku harus konsisten memberlakukan aturan itu kepada siapapun, nggak pandang bulu. Nah, itu cukup susah, karena kadang kalau yang melanggar aturan adalah anak yang aku kenal baik, muncul juga rasa nggak tega.

Yang jelas, ada satu aturan yang memang tidak akan aku tolerir! Aku selalu
mewanti-wanti mahasiswa perokok supaya tidak menemuiku kalau mereka baru merokok dan berbau rokok! Maklumlah, aku kan anti rokok dan harus menegakkan kampanye antirokok :) Lebih tepatnya, aku terbeban untuk membudayakan gerakan 'berhenti merokok' pada mahasiswaku (Doakan saya ya!)

  • Jangan biarkan mahasiswa ngelunjak'
Ini juga cukup sulit, apalagi aku bekerja di UK Petra yang notabene kesopanan adalah hal langka di kalangan mahasiswa. Kadang mereka memperlakukanku seperti teman mereka. Sebetulnya sih nggak apa-apa. Tapi ya itu, kadang mereka suka lupa diri. Ngomong dengan nada keras, ngomong sambil berkacak pinggang, rame sendiri waktu di kelas, dan macem-macem kebandelan mereka. Selama ini aku cukup tegas untuk menegur mereka, dan puji Tuhan ada beberapa yang mulai berubah jadi lebih sopan. Yah, walaupun ada juga yang tetap nglamak. Sampai sekarang aku masih memikirkan 'hadiah' apa yang harus kuberikan pada mereka. Any suggestion?

  • Menghafalkan nama
Ini adalah salah satu kelemahan terbesarku. Dari dulu, aku paling susah mengingat wajah dan nama orang. Waktu masuk Petra pun aku pikir mustahil bagiku untuk menghafalkan ratusan wajah dan nama. Tapi Bu Fanny Lesmana bilang, "Gimana kamu bisa tahu potensi mereka kalau kamu nggak ingat nama dan wajah mereka." Mati dah aku, pikirku waktu itu. Memori otakku yang biasanya lemah mau tidak mau dipaksa untuk memasukkan informasi nama dan wajah. Dan thank God, sekarang aku sudah bisa mengingat kira-kira 60% mahasiswa angkatan 2006. Terutama anak-anak yang biasa datang dan pergi menemuiku.

  • Mahasiswa manja
Harus diakui, sebagian besar mahasiswa Petra adalah kalangan middle up. Jadi, mereka terbiasa dengan banyak fasilitas yang membuat hidup lebih mudah. Masalahnya, di kampus ada banyak aturan, banyak tugas, banyak kesulitan. Akibatnya? "Bu ini gimana?", "Miss...nggak nemu materi buat tugas.", "Bu, ini sulit.", "Miss, jalanan macet.." serta segudang alasan dan keluhan yang siap mereka muntahkan kapan saja. Jujur aku lebih sering geli dan prihatin ketimbang jengkel pada mereka. Kadang aku merasa jadi baby sitter mereka. Sejauh itu masih dalam batas kewajaran, aku sih nggak masalah. Karena pada dasarnya aku juga orang yang ngemong (keibuan). Tapi, ada juga mahasiswa angkatan atas yang sudah mengingatkan, "Bu, jangan terlalu baik sama anak-anak." Ya, aku sedang belajar untuk bersikap seimbang sih. Nggak menyulitkan, juga nggak memanjakan.


Wah, banyak juga ya kesulitannya? Hehe..tapi sebenarnya aku menikmati kok mengajar mahasiswa, berteman dengan mereka, melihat tingkah polah mereka. Kadang bangga juga kalau ada yang datang dengan tampang sedih dan bilang, "Miss, aku mau curhat." Yah, berarti aku dipercaya oleh mereka. Itu sudah cukup jadi pelipur lara di tengah sibuk dan padatnya pekerjaan di Petra.

Perjalanan masih panjang!! SEMANGAT!! :)