Sebulan terakhir benar-benar masa yang berat untukku. Otak, tenaga, dan hatiku benar-benar dikuras habis-habisan. Masalah di kantor yang tiada habisnya, tugas-tugas kuliah yang terus mengalir, persoalan pribadi yang datang dan pergi. Semuanya menghajarku bertubi-tubi.
Ada masa-masa ketika aku benar-benar putus asa. Otak serasa buntu dan tak bisa dipaksa berpikir lagi. Tubuh terlalu lemah untuk diajak bertahan. Hati lelah karena teriris terus. Pada masa-masa seperti itu, aku benar-benar tak mampu berbuat apa-apa...Aku hanya bisa menangis dan berteriak pada Tuhan. "Aku nggak sanggup lagi Tuhan....tolong aku!" Sering aku bertanya, "Tuhan, kenapa harus seperti ini?"
Sekarang kusadari, Tuhan memang sengaja melumpuhkan aku, supaya aku mengerti, apa itu kasih karunia. Supaya aku ingat, siapa aku sebenarnya. Supaya aku berhenti menjadi sombong. Supaya aku tak hanya mengandalkan diriku sendiri. Otakku, yang selama ini kuat mencerna materi-materi ilmu sosial, mati tak berkutik saat belajar untuk ujian Teori-teori Sosial. Tulisan-tulisan yang aku baca tampak kabur di mataku. Badanku yang biasanya bisa bertahan di tengah badai, lunglai tak berdaya setelah diforsir event-event kantor.
Aku kehabisan tenaga. Mulutku meneriakkan kata 'lelah', tapi di depanku masih ada setumpuk tugas yang menyeretku untuk berjalan. Aku melangkah terseok-seok, jatuh dan bangun di sana-sini. Tapi itulah caraNya untuk membuatku diam dan menengadah padaNya. Untuk mengakui keterbatasanku dan berserah total kepadaNya. Dia membuatku sadar, aku bukan wonderwoman, aku bukan orang hebat. Sebaliknya, tak ada satupun yang bisa kulakukan tanpaNya.
Tetapi jawab Tuhan kepadaku:
"Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu,
sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna."
II Kor 12:9
2 comments:
sip sippp!!!!!
:D :D
i'm proud of you miss!!!
thanks for blessing me by being faithful among these storms!
wah bagus bgt tulisannya..
bikin inget lg kalo aq juga bukan wonderwoman, n gak isa lakuin apa2 tanpa God..
sep^^~
Post a Comment