Akhir-akhir ini aku merasa menjadi ban serep. Orang-orang baru mengingat dan menyerbuku membawa segudang masalah, mulai dari yang ringan sampai yang sudah kronis. Waktu mereka dalam keadaan baik-baik saja, aman tentram sejahtera, namaku mungkin terselip di kolong mobil. Sekarang, saat mobil tak bisa bergerak karena salah satu bannya bocor, barulah aku diingat, diambil, dan dipasang.
Sedih juga jadi ban serep....diingat dan didatangi orang hanya kalau sedang dibutuhkan.
Tapi, setelah kurenungkan lagi...akupun sering memperlakukan Tuhan sebagai ban serep. Saat aku merasa baik-baik saja, aku menyimpanNya baik-baik. Aku asyik bermain-main dengan kehidupanku, asyik berkelana dalam jalanku.
Saat kerikil mulai terlihat di sana-sini, saat duri tajam mulai menusuk, saat hujan badai menghempas, saat aku merasa lelah dan tak punya harapan, baru kutengok Dia di lemari penyimpananku. Baru aku datang kepadaNya dengan cucuran air mata.
Sekarang aku malu pada diriku sendiri...
Please forgive me, Lord...