Aku paling jengkel kalau sedang ngajar dan ada mahasiswa yang nyeletuk, "Miss, kapan selesai..lapar (ngantuk, capek, dll)!" Atau kalau ada mahasiswa yang datang terlambat seenaknya, di kelas ngobrol sendiri, atau baca buku di luar bahan kuliah.
Aku tahu, mayoritas mahasiswa yang kuajar adalah anak-anak dengan tingkat ekonomi menengah ke atas. Mereka adalah anak-anak yang tidak perlu pusing urusan uang, kebutuhan selalu tercukupi, dan keinginan selalu terpenuhi. Itu membuat mereka
tidak ambil pusing tentang kuliah. Toh, untuk kuliah mereka tinggal minta orang tua mereka mengisi rekening di bank, dan pada waktunya akan terdebet secara otomatis. Jadi, mereka
belum pernah merasakan bagaimana susahnya bekerja untuk mendapatkan uang dan menghidupi diri mereka sendiri.
Jujur, aku kadang iri dengan mereka yang bisa dengan mudah mendapatkan fasilitas ini dan itu. Mau kuliah, tinggal duduk di mobil, sopir yang mengantar. Atau, kunci mobil sudah ada di tangan dan tinggal dipakai. Mau fotocopy, bikin tugas dan sebagainya nggak masalah, karena uang tinggal minta. Yang bikin jengkel adalah ketika melihat mereka begitu meremehkan kesempatan berharga untuk bisa belajar di Universitas besar dan mahal ini. Kuliah seenaknya, belajar seenaknya...
Well, kalau ada mahasiswaku yang baca blog ini, tolong renungkan tulisanku ini. Aku nggak mau munafik, dulu pun aku pernah bersikap dan bertingkah seperti kalian. Memang sih, aku bukan dari keluarga kaya, jadi aku tidak terlalu meremehkan kuliah, tapi paling tidak aku pernah merasakan yang namanya 'males kuliah'. Aku pun pernah mengalaminya. Tapi sekarang, ketika aku sudah bekerja dan menjadi dosen,
aku ingin kalian belajar sesuatu yang berharga dariku. Ketika kalian sudah bekerja, sebanyak apapun gaji kalian, kalian akan sangat berhati-hati dalam menggunakan uang. Kalian akan tahu betapa
satu sen rupiah pun baru bisa kalian peroleh dari kerja keras. Kalian akan mulai menghitung setiap pengeluaran kalian, dan kalian
baru menghargai berbagai kesempatan atau segala sesuatu yang kalian peroleh dengan uang hasil kerja keras kalian itu. Sekarang kalian bisa dengan santai makan tanpa berpikir, ke mall dan belanja tanpa merasa khawatir kehabisan uang, karena uang itu tinggal kalian minta dan dapatkan. Tapi, ketika kalian harus banting tulang untuk menghasilkan uang, kalian mungkin akan menjadi orang yang paling berhati-hati dalam mengeluarkan uang. Sekarang ini, tolong mulailah
belajar menggunakan kesempatan yang diberikan kepada kalian dengan baik. Sekaya apapun orangtua kalian, uang untuk biaya kuliah kalian itu mereka dapatkan dengan cucuran keringat dan air mata. Di Indonesia, bahkan dunia ini,
tidak semua anak memperoleh kesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi. Banyak anak yang berharap dalam keputusasaan, banyak anak yang rela menukarkan apapun untuk bisa sekolah. Dan kalian mendapatkan itu dengan mudah. Hargai itu!
Yang kedua,
hargai dosenmu yang berdiri di depan untuk mengajar kalian. Mereka belajar, berusaha mempersiapkan diri untuk mengajar dan mendidik kalian. Mereka berusaha memikirkan yang terbaik untuk kalian. Bahkan dosen yang kalian pikir
killer sekalipun, selalu punya maksud baik untuk kalian. Mendidik kalian untuk menjadi pribadi yang lebih baik, mengajar kalian untuk lebih tahu. Mereka berdiri dan bicara di depan kelas bukan untuk orang-orang yang ribut sendiri, baca buku, dsb. Hargai usaha mereka. Bayangkan kalau kalian berdiri di depan umum dan berbicara, lalu
audience kalian cekikikan, bicara sendiri, tidur, atau minta acara diakhiri??
Please guys, learn to respect others, learn to be grateful for everything that you have..learn to appreciate your life...