Tuesday, April 1, 2008

Aku dan mahasiswaku

Nggak terasa, tanggal 1 April ini genap lima bulan diriku bekerja di Universitas Kristen Petra ini...*plok..plok..plok..*

Suka duka? Wah, banyak sekali dong! Tapi kali ini Nita mau fokus share tentang interaksiku dengan mahasiswa-mahasiswiku. Berinteraksi dengan mereka itu gampang-gampang susah, malah lebih banyak susahnya. Belajar dari pengalaman lima bulan ini, inilah kesulitan-kesulitan yang kutemui:
  • Dosen muda
Aku mengajar angkatan 2006 dan 2007, yang notabene hanya selisih 5-6 tahun di
bawahku. Sulit untuk memposisikan diri sebagai dosen yang harus dihormati, tapi juga nggak dianggep sok-sok'an. Akhir-akhir ini aku merasa hubunganku dengan mereka sudah lumayan akrab. Aku nggak mau membuat benteng yang terlalu tebal dan tinggi di antara kami. Tapi, aku ingat dengan jelas nasihat Miss Yola: "Jangan biarkan mereka ngelunjak, mereka harus panggil dengan sebutan 'Bu' atau 'Miss'. Jangan mau dijambal!" Ya, itu juga aku berlakukan pada mereka. Nggak apa, aku rela jadi terdengar dan terlihat lebih tua dengan panggilan 'Bu' T__T

  • Tegas vs Dekat
Ya, ini sebenernya hampir mirip sama pergumulan sebelumnya. Tapi aku rasa, ini lebih
hampir dialami semua dosen. Aku setiap hari bergumul untuk jadi seorang dosen yang tegas dan konsisten pada peraturan, sekalipun pada anak-anak yang cukup dekat denganku. Kalau aku buat peraturan: 'dilarang masuk setelah jam 8', ya aku harus konsisten memberlakukan aturan itu kepada siapapun, nggak pandang bulu. Nah, itu cukup susah, karena kadang kalau yang melanggar aturan adalah anak yang aku kenal baik, muncul juga rasa nggak tega.

Yang jelas, ada satu aturan yang memang tidak akan aku tolerir! Aku selalu
mewanti-wanti mahasiswa perokok supaya tidak menemuiku kalau mereka baru merokok dan berbau rokok! Maklumlah, aku kan anti rokok dan harus menegakkan kampanye antirokok :) Lebih tepatnya, aku terbeban untuk membudayakan gerakan 'berhenti merokok' pada mahasiswaku (Doakan saya ya!)

  • Jangan biarkan mahasiswa ngelunjak'
Ini juga cukup sulit, apalagi aku bekerja di UK Petra yang notabene kesopanan adalah hal langka di kalangan mahasiswa. Kadang mereka memperlakukanku seperti teman mereka. Sebetulnya sih nggak apa-apa. Tapi ya itu, kadang mereka suka lupa diri. Ngomong dengan nada keras, ngomong sambil berkacak pinggang, rame sendiri waktu di kelas, dan macem-macem kebandelan mereka. Selama ini aku cukup tegas untuk menegur mereka, dan puji Tuhan ada beberapa yang mulai berubah jadi lebih sopan. Yah, walaupun ada juga yang tetap nglamak. Sampai sekarang aku masih memikirkan 'hadiah' apa yang harus kuberikan pada mereka. Any suggestion?

  • Menghafalkan nama
Ini adalah salah satu kelemahan terbesarku. Dari dulu, aku paling susah mengingat wajah dan nama orang. Waktu masuk Petra pun aku pikir mustahil bagiku untuk menghafalkan ratusan wajah dan nama. Tapi Bu Fanny Lesmana bilang, "Gimana kamu bisa tahu potensi mereka kalau kamu nggak ingat nama dan wajah mereka." Mati dah aku, pikirku waktu itu. Memori otakku yang biasanya lemah mau tidak mau dipaksa untuk memasukkan informasi nama dan wajah. Dan thank God, sekarang aku sudah bisa mengingat kira-kira 60% mahasiswa angkatan 2006. Terutama anak-anak yang biasa datang dan pergi menemuiku.

  • Mahasiswa manja
Harus diakui, sebagian besar mahasiswa Petra adalah kalangan middle up. Jadi, mereka terbiasa dengan banyak fasilitas yang membuat hidup lebih mudah. Masalahnya, di kampus ada banyak aturan, banyak tugas, banyak kesulitan. Akibatnya? "Bu ini gimana?", "Miss...nggak nemu materi buat tugas.", "Bu, ini sulit.", "Miss, jalanan macet.." serta segudang alasan dan keluhan yang siap mereka muntahkan kapan saja. Jujur aku lebih sering geli dan prihatin ketimbang jengkel pada mereka. Kadang aku merasa jadi baby sitter mereka. Sejauh itu masih dalam batas kewajaran, aku sih nggak masalah. Karena pada dasarnya aku juga orang yang ngemong (keibuan). Tapi, ada juga mahasiswa angkatan atas yang sudah mengingatkan, "Bu, jangan terlalu baik sama anak-anak." Ya, aku sedang belajar untuk bersikap seimbang sih. Nggak menyulitkan, juga nggak memanjakan.


Wah, banyak juga ya kesulitannya? Hehe..tapi sebenarnya aku menikmati kok mengajar mahasiswa, berteman dengan mereka, melihat tingkah polah mereka. Kadang bangga juga kalau ada yang datang dengan tampang sedih dan bilang, "Miss, aku mau curhat." Yah, berarti aku dipercaya oleh mereka. Itu sudah cukup jadi pelipur lara di tengah sibuk dan padatnya pekerjaan di Petra.

Perjalanan masih panjang!! SEMANGAT!! :)

1 comment:

shesky said...

miss..

y ampyun..

bner2 niy curahan hati seorang miss desy..

heheheheheheh

miss desy is d best!!!

muach